Sebagian penderita penyakit autoimun juga hadapi depresi dan kecemasan

Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Beberapa contoh penyakit autoimun yang umum adalah lupus, rheumatoid arthritis, dan tiroiditis Hashimoto. Penderita penyakit autoimun seringkali mengalami berbagai gejala yang mengganggu, seperti rasa sakit, kelelahan, dan gangguan pada organ tubuh tertentu.

Namun, tidak hanya gejala fisik yang perlu diperhatikan pada penderita penyakit autoimun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan kecemasan. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat kondisi kesehatan yang kronis dan seringkali menimbulkan rasa sakit dapat berdampak pada kesejahteraan mental seseorang.

Studi yang dilakukan oleh American Autoimmune Related Diseases Association menemukan bahwa 45% penderita penyakit autoimun mengalami depresi, sedangkan 30% mengalami kecemasan. Faktor-faktor seperti rasa sakit kronis, ketidakpastian terkait dengan penyakit, serta keterbatasan fisik yang mungkin dialami oleh penderita penyakit autoimun dapat menjadi pemicu munculnya depresi dan kecemasan.

Kondisi depresi dan kecemasan pada penderita penyakit autoimun juga dapat memperburuk gejala penyakit tersebut. Depresi dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat penderita lebih rentan terhadap serangan penyakit. Selain itu, kecemasan yang tidak terkontrol juga dapat memperburuk inflamasi dalam tubuh, yang dapat meningkatkan risiko flare-up atau eksaserbasi penyakit autoimun.

Oleh karena itu, penting bagi penderita penyakit autoimun untuk tidak hanya fokus pada pengelolaan gejala fisik, tetapi juga memperhatikan kesehatan mental mereka. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater dapat membantu penderita mengatasi depresi dan kecemasan yang mereka alami. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman-teman juga dapat menjadi faktor penting dalam membantu penderita menghadapi tantangan yang dihadapi.

Dengan memperhatikan kesehatan mental mereka, penderita penyakit autoimun dapat mengurangi risiko komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh depresi dan kecemasan. Dengan demikian, mereka dapat lebih fokus pada pengelolaan penyakit autoimun mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.