Setiap tahun, masyarakat Tangerang dan sekitarnya merayakan salah satu perayaan budaya yang paling dinantikan, yaitu Gotong Toapekong. Perayaan ini merupakan warisan budaya Tionghoa yang telah ada sejak zaman dahulu kala dan masih terus dilestarikan hingga saat ini.
Gotong Toapekong merupakan sebuah upacara persembahan kepada leluhur yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Acara ini biasanya dilaksanakan pada bulan ke-2 penanggalan Tionghoa, yang jatuh pada bulan Februari atau Maret setiap tahunnya. Selama perayaan ini, masyarakat Tionghoa akan melakukan berbagai ritual dan upacara tradisional sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka.
Salah satu kegiatan utama dalam perayaan Gotong Toapekong adalah prosesi mengarak Dewa Toapekong yang dilakukan oleh para pemuda. Dewa Toapekong diyakini sebagai dewa pelindung dan penjaga yang akan membawa keberuntungan bagi masyarakat. Para pemuda yang mengarak Dewa Toapekong akan berpakaian tradisional dengan kostum yang megah dan diiringi dengan tarian dan musik tradisional Tionghoa.
Selain itu, selama perayaan Gotong Toapekong juga diadakan berbagai acara budaya seperti pertunjukan musik, tari tradisional, serta pesta kuliner. Masyarakat Tionghoa dan non-Tionghoa dari berbagai kalangan turut serta merayakan perayaan ini dengan penuh kegembiraan dan semangat kebersamaan.
Perayaan Gotong Toapekong tidak hanya menjadi ajang untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan antar masyarakat, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi leluhur yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Melalui perayaan ini, generasi muda diharapkan dapat memahami dan menghargai warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh para leluhur.
Kemeriahan perayaan budaya Gotong Toapekong di Tangerang menjadi bukti bahwa tradisi dan budaya lokal masih tetap hidup dan terus berkembang di tengah arus modernisasi. Semangat gotong royong dan kebersamaan yang terpancar selama perayaan ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi nenek moyang.