Dokter saraf paparkan dampak adiksi terhadap kemampuan kognitif anak

Dokter saraf adalah seorang ahli yang spesialis dalam menangani masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem saraf manusia. Salah satu hal yang sering menjadi perhatian dokter saraf adalah adiksi, terutama pada anak-anak. Adiksi dapat berdampak negatif pada kemampuan kognitif anak, yaitu kemampuan otak untuk memproses informasi, mengingat, dan memecahkan masalah.

Adiksi pada anak-anak dapat berasal dari berbagai hal, mulai dari gadget, media sosial, game online, hingga obat-obatan terlarang. Ketika seorang anak menjadi kecanduan terhadap suatu hal, maka otaknya akan terus menerus terpapar oleh rangsangan tersebut, yang pada akhirnya dapat merusak fungsi otak dan kemampuan kognitifnya.

Menurut dokter saraf, adiksi dapat menyebabkan gangguan pada konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan berpikir anak. Anak yang kecanduan akan cenderung sulit untuk fokus dan memahami informasi dengan baik. Mereka juga akan kesulitan dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang tepat.

Selain itu, adiksi juga dapat menyebabkan perubahan pada struktur dan fungsi otak anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa adiksi dapat merusak bagian otak yang berperan dalam mengatur emosi, motivasi, dan kontrol diri. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih impulsif, mudah marah, dan sulit mengendalikan diri.

Untuk itu, sangat penting bagi orangtua dan pendidik untuk memperhatikan pola penggunaan anak terhadap gadget, media sosial, dan game online. Mereka perlu membimbing anak untuk menggunakan teknologi secara bijak dan seimbang, serta memberikan alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat bagi perkembangan kognitif anak.

Jika sudah terjadi adiksi pada anak, segera konsultasikan dengan dokter saraf atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Terapi perilaku dan konseling dapat membantu anak untuk mengatasi adiksi dan memulihkan kemampuan kognitifnya. Dengan peran serta orangtua dan pendidik yang baik, kita dapat mencegah dan mengatasi dampak negatif adiksi terhadap kemampuan kognitif anak.